Biofuel memang dapat diandalkan untuk menggantikan solar ataupun bensin sebagai bahan bakar alternatif. Tapi beberapa ilmuwan mengingatkan jika biofuel justru lebih berbahaya bagi kesehatan manusia dibandingkan bensin atau solar.
Seperti dilansir Guardian, Rabu (4/1/2009) ilmuwan telah melakukan penelitian untuk mengkalkulasi dampak kesehatan yang ditumbulkan dari berbagai macam jenis bahan bakar.
Studi yang dilakukan para peneliti Amerika Serikat, menunjukkan bioethanol yang terbuat dari jagung telah berdampak pada kesehatan dan juga� lingkungan sekitar dibandingkan bahan bakar umum, biofuel dari jagung sangat membahayakan kesehatan.
Selain itu, produksi bio ufel yang menggunakan bahan baku jagung yang masih tumbuh juga semakin melambungkan harga jagung untuk konsumsi. Sebab itu, para ilmuwan mengharapkan agar produksi biofuel di masa mendatang dapat menggunakan bahan-bahan sampah organic atau tanaman yang tidak digunakan sebagai bahan konsumsi makanan.
Dengan menggunakan sistem komputerisasi yang dikembangkan US Environmental Protection Agency, 'Biaya kesehatan dan lingkungan' yang harus dibayarkan penggunaan bensin sebesar 71 sen per gallon, sedangkan untuk biofuel yang terbuat dari jagung ?biaya? yang harus dikeluarkan sebesar 72 sen hingga USD1,45.
"Sejauh ini diskusi mengenai biofuel belum ada yang mengungkapkan berapa besar dampak terhadap kesehatan yang ditimbulkan dari biofuels," kata professor ekologi, evolusi University of Minnesota, David Tilman.
Biofuels dan juga bahan bakar lainnya, dapat meningkatkan beberapa penyakit, seperti gangguan pernapasan, atma, bronchitis bahkan penyakit jantung. "Dari sisi ekonomi biofuel memang mampu mengurangi biaya produksi, tapi public justru yang sangat dirugikan karena harus membayar semua dampak tersebut," kata peneliti lain, Stephen Polasky.
Tanaya Faza Atisa Bulan Kelima
1 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar