Penampilan seseorang seringkali menipu. Di sinetron-sinetron cengeng Indonesia atau dalam kehidupan nyata, seringkali ada kisah orang kaya yang berpura-pura menjadi miskin atau sebaliknya.
Tapi sekarang, para penipu yang berpura-pura miskin atau kaya itu tak gampang mengecoh� lagi. Pasalnya para psikolog University of California, Berkeley, seperti Michael W Kraus and Dacher Keltner menemukan cara baru menentukan status sosial seseorang dengan hanya melihat bahasa tubuh.
Seperti dilansir Indiatimes, Jumat (6/2/2009), untuk menentukan status sosial-ekonomi seseorang kini tak hanya baju dan mobil saja yang menjadi tolak ukur.
Para psikolog itu meneliti dengan merekam gerakan tubuh antara orang yang berasal dari kalangan atas dan orang yang berstatus sosial-ekonomi rendah saat wawancara satu lawan satu. Pada penelitian itu, psikolog melihat beberapa gerakan seperti anggukan kepala, cara tertawa, dan kontak mata.
Hasilnya, psikolog mampu menunjukkan perbedaan bahasa tubuh antara si kaya dan si miskin. Orang yang sejahtera terlihat lebih tenang dan sedikit mengeluarkan bahasa tubuh dibandingkan dengan orang dari kalangan berasal dari kalangan sosial-ekonomi rendah.
"Orang yang berasal dari kalangan atas lebih sedikit mengeluarkan bahasa tubuh selama berinteraksi dengan orang lain," tulis kedua psikolog tersebut.
Tanaya Faza Atisa Bulan Kelima
1 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar